Tangkal Resesi, Indonesia Bisa Mengandalkan Posisi Konsumsi Domestik

Rebranding-GIIAS 2022 Edisi Surabaya

Asuransi Rama_Digital 2023

ISU resesi yang membelit ekonomi dunia bisa ditangkal. Ekonomi Indonesia bisa mengandalkan posisi konsumsi domestik. Sebab, daya beli masyarakat tersebut terbukti mampu menopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu. Lebih lanjut, pemerintah juga bisa mengoptimalkan posisi efektivitas penggunaan anggarannya. Terus fokus mengidentifikasi berbagai potensi risiko yang muncul. Hal serupa juga harus dilakukan masyarakat, terutama dalam mengenali potensi risiko atas asetnya.

Konsumsi domestik menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, indonesia tidak bisa terus mengandalkan aliran ekonomi dari negara lain. Ada banyak negara di dunia yang dihadapkan dengan status resesi ekonomi. Ramalannya sepertiga dari negara di dunia akan mengalami badai resesi ekonomi. Atas dasar itulan, pemerintah terus menjaga laju pertumbuhan konsumsi domestik. Daya beli masyarakat tersebut dijaga diantaranya dengan mengendalikan inflasi.

No.1 The Most Trusted Insurance 2022

Konsumsi domestik sebelumnya memang terjaga dengan baik. Sepanjang Kuartal III/2022, produk domestik bruto untuk komponen pengeluaran rumah tangga mengalami pertumbuhan signifikan hingga 5,39%. Konsumsi masyarakat pun mampu memberikan kontribusi maksimal hingga 50,3% terhadap pertumbuhan produk domestik bruto nasional. Lebih rinci, konsumsi secara umum ditopang juga melalui lembaga non profit rumah tangga dengan pertumbuhan 6,09%. Kontribusinya 1,15%.

Konsumsi juga bisa terakselerasi berkat terjaganya laju inflasi dalam negeri. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi indeks harga konsumen sepanjang Desember 2022 berada pada angka 0,66%. Angka tersebut menempatkan status inflasi Indonenesia berada pada angka 5,51% sepanjang 2022. Kondisi tersebut memang lebih tinggi 1,87% jika dikomparasi dengan inflsi indeks harga konsumen sepanjang tahun 2021.

No.1 Indonesia Best Performing Award 2022

Soliditas ekonomi nasional harus terus dijaga agar memberi manfaat maksimal. Masyarakat mampu menghadapi faktor risiko yang muncul secara maksimal. Adapun implementasi proteksi atas risiko bsia diterapkan melalui No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama. Memiliki tagline Mudah, Cepat, danTerpercaya, Asuransi Rama sudah mengembangkan sistem pengurusan polis secara digital. Memanfaatkan teknologi sehingga semua dilakukan online. Hemat waktu dan pembiayaan. Berdiri sejak Agustus 1978, Asuransi Rama sudah menerbitkan 1,6 Juta polis.

Menggunakan E-Polis, rasio akurasi pencairan klaimnya sempurna 99,6%. Artinya, tidak ada status gagal bayar.No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama selama ini selalu memberikan pelayanan prima melalu beragam fitur terbaiknya. Sangat membantu masyarakat Indonesia dan menjadi solusi atas risiko yang muncul. Selain Harta Benda, fitur lengkap Asuransi Rama adalah Asuransi Kendaraan Bermotor, Rekayasa, Kecelakaan Diri, dan Tanggung Gugat. Ada juga fitur Asuransi Pengangkutan, Suretyship, hingga Asuransi Lainnya.

Indonesia Golden Insurance Company Winner 2022

Memudahkan layanan bagi konsumen, sedikitnya 800 bengkel resmi pun disiapkan. Saat risiko muncul, masyarakat bisa mengakses bengkel terdekat dengan TKP (tempat kejadian perkara). Asuransi Rama juga dihadirkan melalui Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran pada 13 kota di Indonesia. Untuk Kantor Cabang berada di Bandung dan Surabaya. Adapun Kantor Pemasaran Asuransi Rama berada di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, lalu Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, dan Makassar.

Untuk informasi lebih detail bisa ditanyakan langsung kepada Asuransi Rama melalui nomor telepon (+62) 81929302456 atau (+6221) 50100947/946. Selain via telepon, bisa juga mengunjungi website https://ramains.com/ untuk melakukan chat dengan operator Asuransi Rama. Bisa juga datang langsung ke AXA TOWER 29th Floor, Suite #07, dengan alamat di Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18, Kuningan Jakarta Selatan, Jakarta. Namun, ingat, tetap patuhi protokol kesehatan agar ancaman kasus Covid-19 tidak membesar dan menyebar. (*)